BREAKING NEWS

YAYASAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN INDONESIA (YAPPI) email: teamyappi@gmail.com WA: 0813 1036 9438

Kegiatan

PROFIL

Artikel Populer

 

Marketing Strategi untuk Pet Shop di Indonesia

Oleh Dedy Kusmanagandi

Keberadaan Pet Shop atau Toko Sarana Hewan Kesayangan (Sawangan) di kota-kota besar di Indonesia sudah mulai menjamur. Ada yang melayani komunitas di perumahan-perumahan, tingkat kelurahan atau kecamatan, ada yang memiliki jaringan di beberapa lokasi, dan ada juga yang memiliki beberapa cabang di luar kota. Pet Shop atau Toko Sawangan ini menyediakan berbagai kebutuhan hewan seperti makanan Kucing dan Anjing, aksesoris, kandang, obat dan makanan tambahan, serta perawatan umum. Untuk yang berkolaborasi dengan Dokter Hewan, perawatan ini juga meliputi perawatan khusus, berupa diagnosa penyakit,  pengobatan, bahkan rawat inap. Tentu saja perkembangan ini mulai menciptakan persaingan diantara Pet Shop yang ada terutama yang lokasinya berdekatan. Oleh karena itu sudah saatnya pengelola Toko Sawangan ini memiliki strategi pemasaran agar kompetitif.

Menyusun sebuah strategi marketing Petshop yang efektif dapat dilakukan tanpa harus menghabiskan biaya yang besar. Berdasarkan situasi di lapangan, ada beberapa pilihan kreatif dengan biaya yang relatif rendah. Semuanya bisa diwujudkan asalkan pemilik dan pengelola memiliki imajinasi, bersikap gigih, selalu memakai logika, dan juga memiliki pola pikir keluar dari kotak jebakan (‘out of the box’).

Merumuskan sebuah strategi marketing, dapat dimulai dengan menetapkan tujuan atau visi yang jelas, mengetahui ‘target sasaran’ yang dibidik, serta memahami kelebihan dan kelemahan apa yang dimiliki oleh Pet Shop kita, dibandingkan dengan Petshop lain. Strategi marketing harus didukung oleh hardskill dan softskill yang dimiliki oleh manajemen Petshop, sebagai aset penting perusahaan.

Karakter Petshop

Menetapkan karakter Petshop sangat berhubungan positioning dan segmentasi yang akan dibidik oleh perusahaan. Dengan mengamati peluang yang ada dan sumber daya yang dimiliki maka akan diperoleh kesempatan untuk mengembangkan sebuah usaha sesuai kemampuan yang ada. Dengan berbekal akses dan jaringan yang dimiliki maka harus ditetapkan Petshop seperti apa yang akan dijalankan. Jangan pernah menempatkan posisi Petshop kita sama saja dengan Toko Petshop yang lain. Harus ada pembeda dengan menentukan keunggulan yang nyata dan memupuknya sehingga menjadi lebih besar.  Membentuk karakter dimulai dengan pemilihan nama “Brand” Petshop serta logo perusahaan. Pemilik dapat menunjukkan karakter dari Petshop dan pelayanannya dengan visualisasi fisik tempat seperti desain eksterior dan interior, papan nama, penataan pelayanan, pengemasan, billing, hingga transportasi dan sistem pengiriman produk ke pelanggan. Semua penataan ini harus sinergi dan harmonis dengan pengelolaan SDM dan soft skillnya. Karakter Petshop ini harus dikemas secara terpadu dan konsisten serta dibukukan sebagai pedoman perusahaan, dilengkapi standar operating prosedur (SOP) dan aturan main atau Rule of the game yang ditaati oleh semua gugus manajemen dan pemilik Petshop.

Kesungguhan dan Kejujuran

“Kesungguhan adalah tanggung jawab” itulah tagline yang sering disampaikan. Kesungguhan dalam pelayanan adalah hal utama harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Cara anda dalam memperlakukan orang-orang di kehidupan sehari-hari, merupakan bagian marketing yang penting dalam memberikan kesan yang baik bagi ‘Brand’ Pet Shop anda, baik secara personal maupun profesional. Orang-orang yang berhubungan dengan anda harus mendapatkan pelayanan dengan dasar kejujuran. Sikap jujur akan mendasari tersedianya produk dan jasa yang jujur. Dengan kejujuran pelanggan akan memperoleh layanan sesuai dengan standar kualitas yang dijanjikan. Pelanggan adalah komunikator dan promotor yang setiap hari dapat menyebarkan kisah tentang anda dan bisnis anda, dan pastinya kita ingin agar kata-kata yang tersebar merupakan kesan yang positif.

Komunikasi Marketing Pet Shop Secara Offline & Online

Komunikasi Marketing adalah tafsir lengkap dari program promosi. Berbagai media dapat digunakan untuk menyampaikan pelayanan perusahaan, produk serta kelebihannya. Media konvensional masih tetap digunakan, apalagi media online yang semakin dominan. Surat Elektronik atau email kini sudah merupakan kewajiban untuk dimiliki dan harus selalu dimonitor dan diperhatikan. Pelanggan masa kini banyak yang sudah terbiasa berkirim email. Email ini harus selalu dibalas  dengan kata-kata yang sopan dan dengan bahasa yang benar, berterimakasih dan memohon maaf atas kekurangan dalam pelayanan. Komunikasi lisan melalui telepon, Whatsapp,  atau panggilan lain hendaknya dijawab dengan ramah, hangat, dan tidak kasar. Biasakanlah berperilaku sopan santun dan merasa nyaman dalam berhubungan dengan orang-orang yang berada di dalam komunitas anda setiap hari.

Beberapa cara komunikasi marketing Pet Shop yang dilakukan  melalui Internet :

  • Blog: Membuat blog tentang pelayanan hewan kesayangan atau cara pemeliharaan yang baik akan sangat berkesan dan meningkatkan pengetahuan mengenai berbagai kebutuhan pelanggan dalam memelihara hewan. Blog ini juga sebagai media informasi produk dan jasa Pet Shop anda.
  • Situs-Situs Listing: Mendaftarkan Toko Sawangan anda di berbagai situs listing akan meningkatkan tingkat ‘exposure’ dan hal ini akan membuatnya lebih diketahui masyarakat luas.
  • Social Media: Gunakan berbagai Social Media populer seperti Facebook, Instagram, Line, LinkedIn dan WAG untuk mengetahui berbagai tren terkini, misalkan tentang acara-acara yang berhubungan dengan hewan peliharaan. Anda juga bisa membuat akun Pet Shop di berbagai Social Media untuk selalu terhubung dengan pelanggan potensial dan berbagi info dengan mereka.
  • E-mail Newsletter: Membuat Email newsletter mingguan atau bulanan yang dapat  anda kirim kepada pelanggan. Newsletter ini dapat berisi tentang berbagai produk dan jasa baru yang ditawarkan Pet Shop anda, acara khusus yang digelar, dan juga diskon untuk produk tertentu yang khusus diberikan untuk pelanggan sebagai perhatian istimewa.

Dengan memanfaatkan berbagai media, kita juga bisa membuat website sendiri menggunakan jasa website gratis, seperti WIX, Square Space, atau JIMDO. Website anda bisa digunakan sebagai media untuk mendaftarkan member yang akan mendapatkan penawaran atau diskon khusus. Dengan cara ini, kita dapat memiliki data dan informasi tentang pelanggan-pelanggan yang dapat anda akses dan juga dapat dijadikan acuan untuk menentukan strategi marketing kedepan.

Banyak orang mengabaikan pentingnya memperbaharui atau mengupdate website dengan konten-konten menarik dan produk-produk terkini. Berkreasi dengan Undangan Event atau memberikan Voucher khusus yang bisa mempertahankan pelanggan lama dan juga menarik pelanggan baru untuk datang ke tempat kita.

Selain itu untuk bisa menarik pelanggan baru, buatlah flyer, brosur, atau selebaran untuk ditempel di berbagai klinik hewan, praktek dokter hewan, rumah sakit hewan, tempat perbelanjaan atau juga salon hewan. Beberapa Pet Shop juga menyediakan jasa adopsi hewan untuk menarik pelanggan.  Rancanglah sebuah visi dan misi yang terkesan profesional. Dengan berlandaskan visi misi ini, anda akan bisa fokus dengan perencanaan marketing yang spesifik dan sesuai dengan karakter Pet Shop anda.

Keunggulan dalam Pemeliharaan Hewan Kesayangan

Memiliki Pet Shop sendiri adalah tanggung jawab. Mengelola Petshop milik atasan adalah kepercayaan. Oleh karena itu buatlah terobosan agar memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan Petshop lain, bukan hanya sekedar menjual produk untuk hewan. Sebagai contohnya, kita dapat menentukan dan memproduksi sendiri produk-produk unik yang tidak dimiliki oleh toko lain. Apabila fasilitasnya memungkinkan, kita bisa memproduksi aksesoris unik, pakaian, makanan hewan yang natural, organik, tanpa pengawet serta produk perawatan. Dengan memiliki konsultan, Toko kita juga bisa menyediakan berbagai barang yang dapat mengatasi masalah makanan hewan, mangkok yang bisa menakar jumlah makanan, sisir halus yang bisa merawat bulu hewan, video camera yang berfungsi untuk mengawasi hewan, atau buku buku tentang perawatan hewan. Kita juga bisa mengkompilasi video yang berisi tips pemeliharaan hewan kesayangan untuk dishare ke pelanggan.

Kolaborasi dan Networking Bisnis dan Industri

Saat kita memulai bisnis Pet Shop, selain kepentingan bisnis sendiri, kita juga membangun sebuah hubungan yang saling menguntungkan dengan pihak lain yang ada di dalam bisnis, industri dan komunintas hewan peliharaan. Di Singapore ada Cat Welfare Community yang peduli dengan kesejahteraan Kucing. Di negara lain dengan menjadi anggota dari asosiasi seperti ‘Independent Pet Retailers Association’ (IPRA) atau ‘Pet Industry Distributors Association’ (PIDA), maka kita dapat turut serta dalam berbagai acara-acaranya, kita dapat tetap ‘up to date’ dengan perkembangan industri dan mengetahui seluk-beluk kompetisi yang ada agar kita dapat tetap dapat mempertahankan bisnis kita. Anda dan Pet Shop anda adalah bagian dari komunitas. Kita harus Ikut terlibat dan meluangkan waktu, dan bukan basa basi atau hanya sebagai bagian dari rencana marketing Pet Shop, anda harus berusaha sungguh-sungguh dan tulus ingin membantu orang lain.

Komunitas Penting

Anda dan manajemen Petshop anda dapat mempertimbangkan untuk menyelenggarakan beberapa aksi atau kegiatan seperti membantu dalam melakukan aksi penyelamatan hewan, membuat shelter untuk hewan-hewan terlantar, atau menghubungi relasi yang mampu mengadopsi kucing liar. Ikut serta membersihkan Pet Park, kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar, dan juga terlibat dalam aksi sumbangan bersama organisasi lain. Semua ini bermanfaat untuk membangun hubungan baik dengan orang-orang yang ada di dalam komunitas sekitar.

Di Indonesia berbagai kegiatan diadakan oleh Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), Perhimpunan Kinologi Indonesia (PERKIN),dan berbagai komunitas lainnya. Kegiatan World Rabies Day (Hari Rabies Sedunia) misalnya adalah sebuah kampanye global yang diselenggarakan pada tanggal 28 September setiap tahun. Peringatan Hari Rabies Sedunia dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan dan pengendalian penyakit rabies. Indonesia Cat Assosiation (ICA) adalah salah satu komunitas pecinta kucing yang ada di Indonesia yang dibentuk pada 1 April 2003 oleh para penyayang dan pemerhati kucing di Indonesia. Para pengelola Pet Shop dapat berhubungan dengan Cabang ICA yang ada di masing masing kota. Dengan membangun hubungan yang baik antara kita dengan pihak lain maka akan terbentuk harmoni yang baik dan simpati terhadap usaha kita dan harus tetap terjaga karena tidak menghabiskan banyak biaya, bahkan cenderung gratis, namun manfaatnya sungguh tidak ternilai.

Konsisten dan Komitmen

Strategi marketing Pet Shop baru tidak selalu memberikan hasil instan. Semua bisnis yang dijalankan secara normal akan melewati tahapan alami, akan ada ujian kesabaran, konsistensi dalam melayani, dan teguh memegang komitmen bisnis yang beretika. Anda akan dituntut untuk terus bekerja dan membuat strategi baru untuk memberikan hasil yang sukses. Kita harus konsisten sesuai perencanaan untuk terus berinovasi, maka berkomitmenlah agar selalu ada inovasi dalam pelayanan bisnis.

Kreasi Brand Sendiri

Sebuah rencana marketing yang efektif untuk bisnis apapun, akan selalu melibatkan kita untuk membuat Brand sendiri, yang unik dan lain dari yang telah ada. Brand ini bisa berupa produk atau jasa. Tujuan membuat brand adalah untuk membangun kepercayaan kepada Petshop, produk, jasa, dan juga kepada pengelolaannya. Sebagai bagian dari rencana marketing, pikirkanlah tentang hal apa yang bisa anda tawarkan yang tidak dimiliki oleh petshop lain, kembangkan peluang tersebut sehingga dapat memberikan keuntungan bagi hewan peliharaan dan para pemiliknya. Penting untuk sebuah Brand memiliki standar yang dapat diukur keberhasilannya dengan memastikan jaminan kualitas di segala aspek termasuk kepuasan pelanggan.

Keahlian dan Kepercayaam

Pengetahuan tentang produk dan kepercayaan kita terhadap produk dan jasa yang baik dan berkualitas adalah kunci terpenting dari rencana marketing Pet Shop anda. Tunjukanlah bahwa anda tulus dan peduli pada kesejahteraan hewan milik pelanggan dengan menunjukan sikap, perilaku, dan antusiasme yang lebih baik daripada kompetitor anda. Sikap, teladan, perilaku dan kepribadian bahwa anda dapat dipercaya, akan membantu anda dalam mengembangkan bisnis dan menjadi sukses. Keahlian didapat dari pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang telah dilalui melewati berbagai kesulitan dan hambatan sehingga membuahkan kesimpulan bagaimana tindakan yang terbaik yang harus dilakukan.

Kesimpulan

Strategi Pemasaran yang dapat diterapkan oleh Pet Shop atau Toko Sarana Hewan Kesayangan (SAWANGAN) di Indonesia adalah Strategi 9 K yaitu :

  • Karakter Perusahaan
  • Kesungguhan dan Kejujuran
  • Komunikasi Marketing Pet Shop Secara Offline maupun Online
  • Keunggulan Menjadi Ahli dalam Pemeliharaan Hewan Kesayangan
  • Kolaborasi dan Networking dalam Bisnis dan Industri
  • Komunitas Penting
  • Konsisten dan Komitmen
  • Kreasi Brand Sendiri
  • Keahlian dan Kepercayaan

IKUTI SELEKSI INDOLIVESTOCK INNOVATION AWARD 2023


INDOLIVESTOCK INNOVATION AWARD 2023


Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI) bekerjasama dengan PT Napindo Media Ashatama didukung Kementerian Pertanian dan Kementerian Hukum dan HAM mengundang para inovator di bidang peternakan dan kesehatan hewan untuk mengikuti seleksi penganugerahan Indolivestock Innovation Award 2023 dalam rangkaian acara International Indolivestock Expo & Forum ke 13 di Grand City Convex Surabaya. 

PESERTA

  • Peserta adalah perorangan atau kelompok yang memiliki karya cipta inovasi bidang peternakan dan kesehatan hewan, baik dari perguruan tinggi, lembaga riset, lembaga pemerintah, asosiasi, maupun pelaku usaha.
  • Setiap karya cipta inovasi yang didaftarkan pada program ini akan mendapatkan sertifikat kepesertaan

KRITERIA PENILAIAN

  1. Kebaruan. Karya cipta harus baru yang belum pernah ada sebelumnya serta bersifat orisinil (genuine) dan unik (uniqueness). 
  2. Hak Kekayaan Intelektual. Karya cipta diutamakan sudah memiliki sertifikat hak kekayaan intelektual dari Ditjen Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asazi Manusia RI
  3. Implementasi. Karya cipta telah diterapkan di masyarakat yang hasilnya berdampak positif bagi usaha peternakan dan/atau kesehatan hewan. 
  4. Keberlanjutan. Karya cipta terbukti masih diterapkan hingga saat ini dan ada indikasi kuat dilanjutkan penerapannya. 

TAHAPAN SELEKSI 

1. Seleksi administrasi

Penjaringan bakal calon melalui uji keabsahan berkas untuk memastikan bahwa inovasi yang diajukan memenuhi kriteria.  

2. Pemilihan 10 nominee

Desk review  secara kualitatif dan kuantitatif untuk memilih 10 (sepuluh) nominee untuk dilakukan verifikasi lebih lanjut. 

3. Verifikasi 

Dilakukan verifikasi lapangan terhadap 6 terbaik dari 10 nominee 

4. Penetapan Pemenang

Menetapkan 3 inovasi terbaik yang berhak menerima Indolivestock Innovation Award 2023

DEWAN JURI

Dewan Juri adalah tim independen dari kalangan perguruan tinggi, dunia usaha, lembaga pemerintah, lembaga riset dan asosiasi terkait. 

PENGANUGERAHAN AWARD

Indolivestock Innovation Award 2023 diberikan kepada pemenang oleh Menteri Pertanian pada acara opening ceremony Indolivestock Expo & Forum pada Rabu 26 Juli 2023 di Grand City Convex Surabaya. Acara ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah, perwakilan negara-negara peserta expo, pimpinan asosiasi, pewakilan exhibitor, tokoh-tokoh peternakan dan kesehatan hewan, media massa serta undangan lainnya

PENYELENGGARA

Indolivestock Innovation Award 2023 diselenggarakan Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI) bekerjasama dengan PT Napindo Media Ashatama,  didukung oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

PENDAFTARAN

Isi formulir online,  klik  https://bit.ly/indolivestockaward2023

Batas akhir pendaftaran tanggal 26 Juni 2023

CONTACT PERSON 

Winarno, HP/WA: 081310369438


INVASI RUSIA KE UKRAINA : INI DAMPAKNYA BAGI KETAHANAN PANGAN KITA

Dr. Ir. Riwantoro, MM
Invasi Rusia yang dilakukan sejak 24 Februari 2022 telah menimbulkan eskalasi pertempuran di Ukraina. Ibukota Kiev dikepung oleh tentara Rusia sehingga pertempuran antara pasukan Ukraina dan militer Rusia tak terhindarkan dan semakin sengit. Sampai kapan perang kedua negara ini akan berakhir, tidak ada yang dapat meramalkannya. Yang jelas, kita dapat menyaksikan perang modern di era industri 4.0.

Tetapi perang tersebut bukan saja perang perebutan pengaruh ideologi, melainkan juga perang ekonomi merebut sumberdaya alam yang dimiliki. Dalam invasi Rusia sedikit banyak merebut gas bumi dan hasil pertanian lainnya yang penting untuk kehidupan dan kelangsungan hidup umat manusia. Ukraina sebagai bekas daerahnya dulu tentu Rusia sudah paham betul.

Sekilas Pertanian di Ukraina

Ukraina adalah mitra dagang penting di kawasan Eropa Timur. Tanahnya yang cukup subur menghasilkan tanaman biji-bijian terbesar di Eropa sehingga dijuluki "keranjang roti" Eropa. Banyak negara sangat tergantung kepada Ukraina dalam hal gandum dan meslin sebagai bahan pembuatan roti yang menjadi makanan utama. Selain gandum, Ukraina penghasil barley dan jagung untuk pakan ternak. Penghasil kentang dan bit gula serta minyak bunga matahari terbesar di dunia.

Bersama Rusia, Ukraina memasok lebih dari seperempat kebutuhan gandum dunia semenjak 20 tahun terakhir dan 31% gandum dihasilkan di daerah timur negara antara ibu kota Kiev dan di daerah yang diduduki kaum separatis di bawah pengaruh Rusia.

Peternakan sapi dan babi banyak terdapat di seluruh negeri. Sapi perah dipelihara di dekat kota besar Kiev, Donetz dan kota besar lainnya sedangkan sapi potong banyak di lokasi padang stepa dan ladang jerami. Sektor peternakan berjalan sesudah tanaman tetapi dari segi outputnya lebih besar.

Sumberdaya alam Ukraina benar-benar menggiurkan. Menghasilkan banyak mineral logam dan non logam, bahan bakar minyak dan gas.

Sehari sesudah berita operasi invasi Rusia, harga gandum Eropa naik mencapai rekor tertinggi. FAO, Badan Pangan dunia memperingatkan akan adanya gangguan rantai pasok pangan dunia sehingga dapat terjadi kenaikan harga pangan.

Dampak terhadap Situasi Pangan di Indonesia

Hampir semua pangan utama kita sebagian diantaranya berasal dari impor. Sebut saja dari beras, jagung, kedelai, gula, garam, minyak nabati, bawang putih, rempah, daging sapi, daging dan telur ayam ras (bibit), susu dan aneka buah-buahan. Belakangan kita juga impor gandum dan tepung gandum (meslin) yang jumlahnya semakin membumbung.

Impor gandum selama Januari sampai November 2021 menurut data BPS berjumlah 10,75 juta ton yang nilainya mendekati 3,3 juta US Dollar. Berarti hampir Rp. 45 Triliun devisa kita tersedot untuk impor gandum saja. Menurut data tersebut impor gandum terbesar berasal dari Australia berjumlah sekitar 4,5 juta ton (41-43%) dengan nilai 1,37 US Dollar atau Rp. 19,1 Triliun. Ukraina sebagai negara eksportir gandum kedua terbesar setahun telah mengekspor 2,76 juta ton gandum (25,6%) dengan nilai 821 US yang setara Rp. 12,0 Trilliun. Menyusul Argentina sekitar 6% dan Amerika Serikat 5%.

Ukraina juga mengeskpor jagung ke Indonesia. Jagung ini untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dalam jumlah yang relatif tidak banyak. Seperti diketahui Ukraina adalah negara penghasil utama jagung dunia.

Ukraina merupakan negara tergolong pertama selain Mesir yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan negara pertama yang membawa kemerdekaan kita ke forum Sidang Umum PBB di tahun 1948. Sehingga hubungan dagang dengan Indonesia terjalin baik. Selain mengimpor gandum dan jagung, Indonesia terikat impor minyak dan gas bumi. Akibatnya neraca perdagangan selalu defisit untuk Indonesia, paling tidak selama 6 tahun terakhir.

Impor gandum dari Ukraina digunakan sebagai bahan baku terigu untuk pembuatan mie instant dan aneka roti dan kue. Kita dapat membayangkan bagaimana repotnya para pengusaha produsen mie instant dan produsen roti dan kue menghadapi situasi invasi Rusia ke Ukraina. Tetapi pengusaha itu banyak alternatif solusi dan hampir dapat dipastikan sudah mengantisipasi keadaan. Mudah-mudahan tidak berdampak bagi konsumen dengan menaikkan harga produknya. Apalagi saat seperti sekarang yang masih dihadapkan pada kenaikan harga pangan lain, sergapan pandemi dan menghadapi puasa dan lebaran.

Solusi dan Rekomendasi

Bagi pemerintah adanya invasi Rusia ke Ukraina ini sebenarnya dapat dijadikan pelajaran berharga. Pelajaran penting pertama adalah ketergantungan yang tinggi akan pangan terhadap satu/beberapa negara sangat rentan dengan masalah negara lain dan sistem perdagangan internasional. Rantai pasok bisa berubah setiap saat dan kemungkinan adanya embargo dengan berkedok isu-isu lingkungan hidup.

Kedua, dalam jangka panjang ketahanan pangan Indonesia harus berubah menjadi sistem pangan yang berbasis keragaman lokal tetapi bersifat inklusif dan berkelanjutan karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Banyak sumber pangan alternatif untuk karbohidrat, protein, lemak dan sumber mineral yang terserak di berbagai kepulauan di Indonesia yang belum dieksploitasi. Kalau tidak, maka pihak lain yang akan mengeksploitasinya.

Ketiga, secara khusus untuk kasus invasi Rusia, bagi pemerintah dapat menjadi "berkah terselubung". Pemerintah berusaha menurunkan konsumsi beras per kapita digantikan oleh pangan non beras dengan pangan lokal yang serupa. Tetapi yang terjadi di masyarakat ? Substitusinya malah dengan mie instan dan roti. Sehingga program one day no rice digantikan menjadi program breakfast with noodle and oat yang kaya gandum.

Keadaan ini tidak boleh terjadi karena Indonesia bisa melakukan sarapan, makan siang dan makan malam berbasisksn pangan lokal. Pilihannya hanya ada dua, yaitu terus bergantung pada impor pangan atau basis keragaman pangan lokal.

Sesuai dengan Perpres 66 Tahun 2021 BAPANAS mendapatkan amanah untuk menyelenggarakan fungsi salah satunya penganekaragaman konsumsi pangan.

Pilihannya hanya dua, apakah diversifikasi selamanya bergantung pada aneka pangan impor atau berbasis pada keragaman pangan yang kita miliki. Pilihannya diserahkan kepada pemerintah. Mari kita jadikan momentum invasi Rusia sebagai pelajaran berharga.

Info PaGi : Pangan dan Gizi

Jakarta, 1 Maret 2022

Penulis pernah menjawab sebagai Sekretaris Ditjen PKH, Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kementan, sekarang Penasehat Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI)

PEREBUTAN SUMBAR DAYA ALAM : PERSAINGAN ANTARA FOOD, FEED, FUEL (3F) SEMAKIN SENGIT

Dr. Ir. Riwantoro, MM

Masih ingat dengan The Club of Rome ? Suatu club yang didirikan pada tahun 1968 oleh para cendekiawan dunia yang berkumpul di Roma yang peduli pada isu-isu umat manusia dan lingkungan. Pada waktu itu dibahas topik tentang kemiskinan dan kelaparan yang melanda planet ini.

Kemudian pada tahun 1972, Prof D. Meadow, salah satu anggotanya menulis dalam bukunya The Limits to Growth tentang keadaan dunia, penduduk dan sumberdaya alam. Beliau menyimpulkan bahwa akan terdapat 5 faktor yang menentukan dan membatasi pertumbuhan di bumi yaitu kependudukan, produksi pertanian, sumberdaya alam, produksi industri dan pencemaran lingkungan hidup. 

Di dalam bukunya disebutkan banyaknya faktor yang saling berinteraksi satu sama lainnya dan diproyeksikan hal itu bakal terjadi. Bila kecenderungan ini muncul dan terus berlanjut maka akan terjadi malapetaka dunia.

Persaingan 3F

Apa yang diramalkan oleh The Club of Rome ini sudah mulai terjadi. Persaingan antara Food, Feed, Fuel telah terjadi. Pada saat ini terjadi perebutan komoditas kedele dan jagung sebagai pangan dan pakan yang sama kuatnya, sementara sumberdaya alam membatasinya dengan perubahan iklim dan degradasi lahan akibat industri yang menghasilkan pupuk dan pestisida anorganik. Akibatnya kedua mahluk Allah ini akan sama sama mengalami penderitaan akibat langka dan mahalnya harga pangan dan pakan.

Kelapa sawit yang biasanya digunakan untuk minyak nabati untuk menggoreng bahan pangan kita, sekarang digunakan pula sebagai sumber Energi Baru Terbarukan. Persaingan antara pangan dan energi ini menimbulkan naiknya harga minyak goreng akibat naiknya harga CPO di bursa perdagangan dunia.

Pertambahan penduduk dunia menuntut ketersediaan pangan dan energi yang cukup. Tetapi pertambahan ini diikuti pula dengan pertambahan populasi ternak dan peningkatan produksi pertanian. Sementara itu pertumbuhan penduduk dapat di rem untuk bertumbuh dan pertumbuhan populasi ternak dan produksi pertanian dapat tejadi "levelling off". Levelling off ini terutama dapat terjadi apabila kerusakan lahan dan sumberdaya alam lainnya akibat terlalu dieksploatasi dari berbagai tehnologi yang dikuasai oleh manusia.

Tetapi manusia juga terus berinovasi untuk menghasilkan tehnologi dan biotehnologi untuk kembali menaklukkan alam dan seisinya. Akibatnya terjadi lingkaran setan hubungan antara food-feed-fuel yang tidak berkesudahan seperti yang telah diramalkan oleh The Club of Rome.

Indonesia dan Masalah Saat ini

Krisis langka dan naiknya harga kedelai telah berimbas pada pengrajin tahu dan tempe yang menjadi makanan favorit bangsa ini. Inti masalahnya yaitu terjadinya kekeringan di sentra produksi kedelai dunia di wilayah Amerika Selatan yaitu di daerah Argentina dan Brazil. Selain itu permintaan China akan kedelai juga meningkat pesat karena China mengembangkan re stocking ternak babinya yang baru-baru ini terserang wabah African Swine Fever (ASF). Re-stocking babi China ini jumlahnya milyaran ekor yang membutuhkan pakan utama kedelai.

Indonesia yang 80% kebutuhannya dipenuhi dari impor jadi terimbas dan sangat dirasakan oleh para pengrajin tahu tempe karena harga per kg naik dari Rp. 8.000 an menjadi Rp. 12.000 an. Kenaikan harga ini menyebabkan harga tempe per kg naik dan tahu perpotong naik juga. Mereka berniat mogok jualan tempe dan tahu pada minggu ini.

Jagung kurang lebih sama kondisinya. Dilatar belakangi oleh pertumbuhan populasi dan produksi ayam ras sejak tahun 1999 sampai tahun 2019, produksinya mengalami lonjakan sangat luar biasa sebesar 1.559% dibandingkan produksinya pada tahun 1999. Kontribusi terhadap produksi daging total meningkat dari 22% ke 74,43% dalam kurun waktu yang sama.

Dalam produksi pakan unggas baik pedaging maupun petelur, komponen jagung memegang peranan yang vital dan strategis. Dalam formulasi pakan unggas di Indonesia jagung diperkirakan 40-50% sehingga kebutuhannya saat ini diperkirakan lebih dari 6 juta ton dari produksi jagung nasional sebesar lebih dari 22 juta ton. Tetapi masalahnya terletak dikontinuitas pasokan yang tidak merata sepanjang tahun akibat waktu tanam dan panen yang berbeda. Jagung selain merupakan salah satu pangan utama juga menjadi bahan baku utama pakan sebagai sumber energi.

Kelapa sawit, walaupun luas tanamnya mencapai 14 juta hektar dan memproduksi crude palm oil (CPO) terbesar di dunia, penggunaannya tidak sepenuhnya untuk minyak sawit atau minyak goreng. Sawit juga digunakan sebagai sumber energi Baru dan Terbarukan. Dalam rangka mencukupi kebutuhan minyak goreng domestik, pemerintah mengerem laju ekspor CPO dengan menerapkan kewajiban pemenuhan domestik atau Domestic market obligation (DMO) sebesar 20%. Keputusan ini diambil dalam rangka stabilisasi harga minyak goreng yang meningkat sampai Rp 18.000 – Rp 20.000. Harga ini dianggap jauh dari HET yang telah ditetapkan sebesar Rp.14.000 per liter dalam kemasan premium.

Penggunaan sawit sebagai bioetanol tidak terelakkan karena selama ini energi berbasis fosil yang ekstraktif dan terancam habis. Pemerintah telah mencanangkan program energi bersih dan hijau yang ramah lingkungan yang salah satunya berasal dari sawit.

Solusi dan Rekomendasi

Indonesia, selalu dirundung permasalahan dalam hampir setiap komoditi yang menjadi kebutuhan masyarakat. Biasanya masalah terkait dengan impor produk komoditas tersebut.

Dari beras yang kekurangan stok, jagung yang di klaim cukup tetapi impor dilakukan untuk pakan, kedele, bawang putih, gandum, gula, bahkan garam, jenis ikan tertentu, daging sapi, bibit ayam ras dan sebagian produk hortikultura seperti jeruk, dan apel. Padahal di negeri yang agraris dan pantainya terpanjang serta limpahan sinar matahari di garis khatulistiwa ini sangat beragam sumber makanan baik karbohidrat, protein, dan lemak maupun mineral.

Paling tidak telah diidentifikasi 77 jenis pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber protein, 228 jenis sayuran, 309 tanaman buah buahan, 22 jenis kacang kacangan, 110 jenis rempah dan bumbu, dan 40 jenis bahan minuman. Berbagai komoditi ini sudah merupakan modal penting untuk terjadinya ketahanan pangan berbasiskan pangan lokal tidak impor.

Kepada Badan Pangan Nasional kita letakkan pesan ini untuk mencapai kedaulatan pangan. Hak kita sendiri untuk merencanakan pangan, bukan didikte oleh bangsa lain.

Dikaitkan dengan ramalan The Club of Rome dengan skenario pesimis, maka untuk Indonesia langkah-langkah komprehensif yang perlu dilakukan segera adalah menindak lanjuti Kesepakatan Global tentang perubahan iklim sesuai rapat tingkat tinggi negara-negara G 20 di Glasgow Scotlandia belum lama berselang. Kalau disepakati berarti Indonesia secara konsisten harus mengurangi deforestrasinya agar terjadi pengurangan emisi gas rumah kaca.

Di tingkat global juga perlu diakhiri perang dagang antar negara sehingga perdagangan bebas komoditi antar negara berlangsung dengan lancar. Kesepakan global untuk mengatasi pandemi juga diperlukan, tidak sendiri sendiri.

Secara mikro terus memperbaiki rantai pasok perdagangan dalam negeri agar lebih efisien. Komoditas kedelai, produksi dalam negeri secara bertahap harus ditingkatkan. Komoditas jagung perlunya pendataan jagung dalam negeri dengan mengkaitkan kebutuhan untuk unggas dan untuk sawit kita dapat menjadi price leader di pasar dunia.

Ayo, selamatkan pangan lokal dan kita bangun sistim pangan berbasis keragaman lokalita.

 

Info PaGi, Pangan dan Gizi

Jakarta, 21 Pebruari 2022

Penulis pernah menjawab sebagai Sekretaris Ditjen PKH, Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kementan, sekarang Penasehat Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI)

MENGENAL YAPPI

KORPORASI PETERNAK RAKYAT (Prof. Muladno)

Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA

Korporasi peternak rakyat sebagai bentuk kebersamaan dalam berbisnis ternak merupakan keniscayaan bagi komunitas peternak rakyat di Indonesia. Peternak kecil yang jumlahnya jutaan ini tidak akan pernah bisa berkembang jika mereka melakukan usaha peternakan sendiri-sendiri. Cepat atau lambat mereka akan tergilas oleh kekuatan besar.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (DJPKH) mulai tahun 2020 ini meluncurkan program superprioritas 1000 desa sapi. Walaupun nama programnya hanya menggunakan komoditas sapi, program ini juga mencakup semua komoditas. Tujuan utamanya adalah mewujudkan korporasi sebagai usaha kolektif berjamaah yang dijalankan komunitas peternak rakyat yang tinggal di kawasan terpilih. 

Kawasan ini nanti terdiri atas maksimal lima desa yang secara geografis saling berdekatan. Untuk memulai bisnisnya berbasis korporasi itu, pemerintah akan memberikan 100 ekor sapi jantan (untuk usaha penggemukan) dan 100 ekor sapi betina (untuk usaha pembiakan) di setiap desa dalam kawasan korporasi tersebut. Ini benar-benar merupakan pekerjaan besar bagi komunitas peternak rakyat dan resiko gagalnya tinggi jika tidak dirancang secara matang dan bertahap implementasinya.

Lebih dari 85% peternak rakyat maksimum lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan skala kepemilikan ternak sapinya 2 - 3 ekor per peternak. Mereka juga bekerja secara tradisional, sendiri-sendiri, dan menjadikan ternaknya sebagai tabungan hidup. Kondisi peternak seperti itu sudah diketahui publik bertahun tahun. Ratusan peternak dalam kawasan itu yang menjadi target untuk dihimpun dan diarahkan agar dapat menjalankan usaha peternakan secara kolektif berjamaah yang minimal melibatkan ratusan peternak per korporasi.

Jika program superprioritas (program atas perintah langsung Presiden RI) dikerjakan sendiri oleh DJPKH, maka dapat dipastikan akan gagal. Bukan karena DJPKH tidak mampu tetapi pekerjaan ini terlalu besar, kompleks, dan aktor utamanya adalah komunitas peternak rakyat berkualifikasi pendidikan rendah. Apalagi dalam program ini direncanakan akan ada pendistibusian 1000 ekor indukan sapi impor per kawasan oleh pemerintah pusat kepada komunitas peternak rakyat di lokasi korporasi. Dengan asumsi harga sapi impor adalah Rp.25juta per ekor, maka akan ada aliran dana minimal Rp. 25 Milyard di setiap per kawasan. Angka ini merupakan salah satu sumber potensi kegagalan program secara keseluruhan. Banyak kepentingan akan bermain di situ.

Jika ingin berhasil, tahapan yang harus dilalui adalah sebagai berikut: (1) siapkan komunitas peternak rakyat sebaik-baiknya untuk memahami betul arti dan makna korporasi. Dengan kondisi sumberdaya manusia peternak seperti disebutkan di atas, tahap ini merupakan yang paling sulit. (2) Melakukan uji coba (praktikum) berbisnis kolektif berjamaah melalui kerjasama dengan komunitas masyarakat untuk dapat memahami filosofi usaha bersama sebaik-baiknya, juga untuk mengetahui soliditas tim dan semangat berjamaahnya dalam berbisnis. Minimal diperlukan waktu satu tahun untuk melakukan uji coba kerjasama bisnis. (3) Regulasi yang menjamin keberlangsungan usaha korporasi harus disiapkan dan diterbitkan sebelum program superprioritas diterapkan. (4) Melakukan koordinasi di tingkat bawah yang melibatkan unsur desa, kecamatan, TNI/POLRI, dan dinas terkait tingkat kabupaten/kota untuk merumuskan siapa berbuat apa. (5) Implementasi program korporasi secara resmi di komunitas peternak yang telah disiapkan melalui tahapan tersebut di atas.

Untuk memulai tahapan tersebut, bupati/walikota merupakan pihak yang paling berperan. Pemimpin daerah tersebut harus mengalokasikan anggarannya untuk dapat menggandeng perguruan tinggi agar dosen dan mahasiswa memberikan pembelajaran kepada komunitas peternak rakyat. Institusi pendidikan ini yang paling kompeten dalam mempersiapkan komunitas peternak rakyat agar dapat menjalankan usaha peternakan berbasis korporasi.

Tantangan berikutnya adalah mengajak komunitas masyarakat untuk dapat menjadi mitra bisnis komunitas peternak rakyat sebagai bagian dari uji coba bisnis peternakan secara berjamaah. Ini penting dilakukan sekalian untuk mengetahui tingkat kepercayaan publik terhadap peternak rakyat dalam bermitra bisnis. Selama ini banyak kesan bahwa pemitra kapok bermitra dengan peternak rakyat karena selalu berakhir dengan ketidakberesan.

Masih ada sederetan tantangan lainnya yang dihadapi oleh penyelenggara program korporasi bagi komunitas peternak rakyat ini yang hanya dapat diatasi melalui sinergi dan kolaborasi banyak pihak yang sehati dan sevisi memperbaiki nasib peternak rakyat yang telah lama tak berdaya. Tanggalkan egoistis dan perkuat kolaborasi berlandaskan kesetaraan. Ini harus tercermin dalam semua strategi dan aksi menjalankan program superprioritas 1000 desa sapi.***

Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA adalah Guru Besar Pemuliaan dan Genetika Ternak Fapet IPB, Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Penasehat Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI)

BELAJAR "MELAMPAUI EFEKTIVITAS" DARI BANGUN DIORO, PENERIMA INDO LIVESTOCK AWARD 2016

Jika kita ingin mengubah nasib, maka perlu dimulai dengan mengubah kebiasaan, karena kebiasaan adalah modal keberhasilan. Demikian pesan utama dalam buku “7 Habits of Highly Effective People” karya Stephen R Covey yang saya tulis di artikel Refleksi majalah Infovet.

Beberapa tahun setelah buku tersebut terbit, Stephen mengatakan, dalam hidup ini, efektif saja rupanya tidak cukup. Ada satu hal yang luar biasa dalam hidup ini yang akan menembus efektivitas seseorang, yaitu voice (suara hati, panggilan jiwa). Ia menyebut ini sebagai kebiasaan ke delapan. 

Stephen kemudian menulis buku berjudul The 8th Habits, kebiasaan ke delapan, sebagai penjelas pandangannya mengenai suara hati. Dikatakan, kebiasaan ke delapan dapat melampuai efektivitas, menggapai keagungan dalam hidup.

Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan Bangun Dioro, pemilik Bangun Karso Farm di daerah Cijeruk, Bogor. Ia adalah seorang anggota TNI berpangkat Sersan yang mampu memanfaatkan waktu senggangnya untuk mengembangkan peternakan kambing dan domba di kawasan seluas lebih dari 10 hektar dengan memberdayakan masyarakat sekitar.

Di masa kecilnya ia adalah pemelihara kambing di kampung halamannya di Jawa Tengah.  Semenjak tinggal di Bogor dan menjadi anggota TNI, kemampuan beternak kambing ia asah dengan melakukan magang di Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi. Setelah mulai mempraktekkan ilmunya, usaha peternakan kambing jauh lebih bagus dibanding waktu ia memelihara kambing di kampungnya. Ia makin paham bedanya kebutuhan nutrisi kambing perah, kambing pedaging dan domba, sehingga ia dapat menyediakan pakan yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk menyediakan kambing sebagai hewan kurban, ia tahu kapan harus memulai memelihara kambing bakalan. Ia juga paham fermentasi pakan, hijauan mana yang mengandung sianida, juga soal biosecurity serta bermacam penyakit yang mengancam kambing beserta solusinya.

Singkat cerita, peternakan kambingnya semakin berkembang hingga ribuan ekor dan mampu memasok kambing ke lembaga amil zakat, panitia hewan kurban maupun ke masyarakat umum. Ia dijuluki sebagai sersan kambing dan sersan berpenghasilan jenderal, akibat kemajuan usahanya yang luar biasa.

Berbagai penghargaan ia terima baik yang tingkat kabupaten, propinsi hingga tingkat nasional. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi banyak yang melakukan penelitian dan praktek kerja lapangan di lokasi peternakannya. Peternak dari berbagai penjuru tanah air banyak juga yang berguru kepadanya. Bahkan Presiden SBY pun menyempatkan menyambangi lokasi usahanya setelah mendengar popularitas Bangun Dioro sebagai  anggota TNI yang mampu mengembangkan usaha peternakan kambing. Salah satu penghargaan penting adalah Indo Livestock Award tahun 2016 kategori Budidaya dan Inovasi Produk.

Di kawasan Bangun Karso Farm berbagai tanaman ia kembangkan untuk kambing dan domba. Ia menaman indigofera, tanaman asal Afrika, untuk kambing perah. Tanaman “Katuk” yang sangat populer di kalangan ibu-ibu yang tengah menyusui, juga ia tanam untuk makanan kambing perah agar air susu kambingnya lebih produktif. Jenis kambing yang ia pelihara juga aneka ragam, ada domba merino, domba garut, domba persilangan, kambing boer, kambing PE dan sebagainya. Ia sangat lihai menjelaskan plus minus memelihara berbagai jenis kambing dan domba. 

Dengan pemeliharaannya yang menerapkan ilmu terkini, kambing perah yang ia pelihara mampu berproduksi 7 liter sehari. Ia juga memelihara kambing dengan pakan ramuan khusus dari China sehingga menghasilkan daging kambing rendah kolesterol. 

Bangun mengakui, apapun yang ia pikirkan adalah untuk kambing. “Saya mudah sekali mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk membuat kandang kambing, sedangkan untuk rumah sendiri sangat hitung-hitungan hehehe”, akunya. Begitupun dalam hal kendaraan. Ia memilih membeli mobil bak terbuka agar kemana-mana jika ketemu limbah pertanian yang bisa untuk makanan kambing bisa langsung dibeli dan diangkut.

Hampir segala urusan dikaitkan dengan kambing. Di kesatuannya juga membantu rekan-rekan dari memelihara kambing. Pun kepada masyarakat sekitar, ia membantu warga berupa kambing. Hidupnya demikian menyatu dengan kambing. 

“Saya sendiri heran, kalau ada tugas keluar kota, saya telepon ke rumah yang pertama kali ditanyakan ke istri saya adalah gimana kambingnya, bukan menanyakan kabar keluarga, sampai istri saya protes,” tambahnya setengah bercanda,  seraya menambahkan untuk yang satu ini sekarang sudah mulai berlatih menanyakan kabar anak istri.

Bangun Dioro mungkin belum membaca buku The 8th Habits karya Stephen R Covey. Tapi ia sudah melakukan apa yang disampaikan Covey di buku The 8th Habit. Bangun sudah menemukan panggilan jiwanya yaitu  hidup di dunia dengan peran utama dalam pengembangan peternakan kambing.

Covey menuturkan, siapapun boleh saja sukses sampai ke ujung langit, namun jika ia tidak memenuhi panggilan jiwanya, maka dia bukan siapa-siapa. Bangun sudah menjadi “siapa” dengan mengembangkan peternakan kambing dengan berbagai inovasinya. ***

Artikel ini diadopsi dari artikel Refleksi di Majalah Infovet dan Buku "Jangan Pulang Sebelum Menang" karya Bambang Suharno, pengurus YAPPI 

Profil

 
Copyright © 2014 YAPPI. Designed by OddThemes