BREAKING NEWS

YAYASAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN INDONESIA (YAPPI) email: teamyappi@gmail.com WA: 0813 1036 9438

Webinar Yappi-Indo Livestock : Belajar Kepada Para Pemenang Indo Livestock Award


Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI) menggandeng  PT Napindo Media Ashatama ,  Gita Organizer serta media-media  peternakan , menyelenggarakan Indo Livestock Virtual Forum Series 1 pada Senin (31/8/2020). Webinar ini mengusung tema “Indo Livestock Award Winner Experiences dan Pandemi COVID-19 Sebagai Momentum Perbaikan Usaha Peternakan di Indonesia”.


Acara dibuka dengan sambutan dari jajaran manajemen PT Napindo Media Ashatama yaitu oleh Agung Wicaksono (Project Director), Devi Ardiatne (Project Manager Indo Livestock, Indo Feed, indo Dairy, Indo Fisheries  ), dan Lisa Rusli (Senior Project Manager Indo Agritech dan Indo Vet).


Agung Wicaksono


Devi Ardiatne


Lisa Rusli

Turut menyambut adalah Dr Desianto Budi Utomo MSc PhD, Ketua Umum YAPPI dan Dr Ir Nasrullah MSc, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI.

Dirjen PKH Dr. Ir. Nasrullah MSc

Dalam opening speech nya Nasrullah diantaranya mengatakan di masa pandemi ini masyarakat lebih memilih makanan yang ready to eat dan ready to cook. Hal itu adalah momentum yang semestinya dibuat langkah strategi bagaimana komoditas peternakan bisa menjawab kebutuhan masyarakat.  Webinar ini dipandu dengan apik oleh Agnes Nilam Sunardi sebagai host, dan Ir Setya Winarno, Pengurus YAPPI, sebagai moderator.

Pembicara pertama Prof Dr Ir Muladno MSA, membawakan tema “Pandemi COVID-19 Sebagai Momentum Perbaikan Usaha Peternakan di Indonesia”. Muladno membahas gambaran peternakan sapi dan unggas sebelum pandemi, dampak pandemi terhadap peternakan, prediksi peternakan Indonesia pascapandemi COVID-19, dan langkah-langkah usaha perbaikan yang perlu dilakukan.

Kedua pembicara selanjutnya adalah pemenang Indo Livestock Award Nastiti Adiguna Satwa Nugraha.

Hidayatur Rahman pemilik PT Jatinom Indah, membawakan tema “Upaya Diversifikasi Usaha Untuk Business Sustainability”. Hidayatur memaparkan diversifikasi usaha diperlukan agar usaha bisa berkelanjutan. Diversifikasi yang dipilih bisa yang sejalan atau berbeda dengan usaha yang sekarang digeluti. Asal benar-benar dipersiapkan SDM yang capable, manajemen yang diatur oleh sistem, membangun pasar, dan tidak kalah pentingnya punya energi untuk mengembangkan usaha.

Pembicara selanjutnya, Slamet Wuryadi dari Slamet Quail Farm membawakan tema “Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan: Peluang Usaha Ternak Puyuh”. Slamet menjelaskan apa dan bagaimana peternak puyuh, serta bagaimana memulai beternak puyuh. Dia juga mengungkap data omset penjualan telur puyuh yang ternyata cukup besar yaitu sekitar 400-500 ribu rupiah per hari untuk tiap peternak.
Menurutnya keunggulan beternak puyuh adalah:
  • Telur puyuh belum pernah dijual di bawah BEP.
  • Demand akan telur puyuh masih lebih tinggi dari supply.
  • Puyuh tidak memerlukan tempat yang luas.
  • Tahan terhadap faktor penyakit.
  • Feses puyuh bisa digunakan untuk biogas, perikanan, dan pertanian.
Drh Dedy Kusmanagandi MBA, Wakil Ketua YAPPI menutup webinar dengan pembahasan tambahan terhadap materi-materi yang disampaikan sebelumnya. (NDV)

Share this:

Profil

 
Copyright © 2014 YAPPI. Designed by OddThemes